Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Hujan..

Di luar hujan sedang turun dengan sangat deras Petir menyambar-nyambar Kilatan cahaya putihnya datang silih berganti Saya seperti sedang berada di dalam film horror.. Bersyukur sekali, Tuhan menyertai saya dari perjalanan pulang dari kantor tepat sebelum hujan deras ini turun.. Saya meninggalkan kantor sekitar pukul 6 sore, masih gerimis.. Belum sampai di kost, hujan turun dengan sangat derasnya di jalan, saya hampir tak bisa melihat jalanan, dan air hujan datang menusuk wajah dengan kejamnya, haha.. Saya belum menyadari hujan ini sangatlah deras sebelum sampai di kost, saat sampai di kost dan mendengar bunyi air yang menghantam atap, taulah saja, hujan yang menusuk-nusuk wajah saya tadi ternyata sungguh deras.. Sekarang, waktunya menarik selimut.. Dan tidur dalam pelukan hangat Tuhan.. Hari esok, memiliki kesusahannya sendiri 😊 Ah, aku suka sekali hujan..

Puncak

"Karena itu kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas bukan yang di bumi Kolose 3:1-2" Saya bukanlah cewek tangguh dengan fisik yang kuat. Tapi sekali saya diajak naik gunung, saya ingin lagi dan lagi mencobanya. Sayangnya, keterbatasan waktu dan teman membatasi keinginan saya. Dari naik gunung akan ada sejuta pejaran yang bisa kau bawa pulang. Saat kita naik gunung, akan ada banyak hal yang tabu untuk dilakukan, kenapa? Karena takut penghuni atau penunggu gunung itu marah. Misalnya tertawa berlebihan, apalagi menertawakan orang lain. Bisakah kita menerapkan analogi ini dalam perjalanan kita menuju puncak-Nya Tuhan? Analogi ya, bukan menganggap Tuhan sebagai penunggu gunung yang mistis. Bisakah kita menganggap tabu hal-hal duniawi yang tidak diperkenan Tuhan dan berfokus jalan menuju puncak Tuhan. Saat naik gunung kita dilarang membawa banyak barang, k...

Keep Going

Saya baru aja mengajukan pertanyaan bodoh pada Tuhan.. "Sampai kapan Tuhan?" Haha.. lalu saya merasa malu, Saya bahkan belum meneteskan keringat, lalu saya sudah bertanya sampai kapan? Tuhan menjawabnya.. "keep going" Ia membawa kita bertemu pada suatu hal, bukan tanpa maksud

Seimbang

Pernah suatu kali aku menuliskan di sini bahwa aku sungguh ingin melihat senyuman itu, bukan wajah dingin seperti dalam mimpiku.. Aku tak pernah sadar.. Tuhan ternyata sudah lama menjawab doaku itu.. Dia tersenyum Aku sangat jarang melihat senyum seperti itu, Senyum yang menatap langsung ke mata.. Orang-orang seperti itu sangat jarang kutemui Pernah ada satu di tempat kuliahku dulu Kau tahu.. Aku bahagia hanya karena senyuman itu Tapi sekarang aku tiba-tiba ingin menangis saat ibuku bilang jangan banyak mikir ya, nanti kamu kurus, Dengan matanya yang berkaca-kaca.. Hidup ini memang berjalan dengan segala keseimbangannya..

Tentang Meminta

Suatu kali saya pernah makan di warung nasi goreng pinggir jalan sewaktu saya masih kuliah. Tak lama kemudian datang seseorang membawa gitar, memakai topi, saat melihat wajahnya saya langsung mengenalinya sebagai kakak tingkat di kampus, saya tak menegurnya, karena saya hanya tau saja, dan dia pun mungkin tak mengenal saya. Kakak itu kemudian bernyanyi di depan kami, ya dia sedang mengamen. Satu lagu dinyanyikan dan lagunya bagus, suaranya bagus, bukan pengamen kaleng-kalenglah pokoknya haha.. Saya dan teman saya sama-sama memberi lima ribu rupiah karena kami menikmati lagu itu, biasanya kalo ada pengamen cuma ngasi dua ribu, itupun salah satu dari kami aja. Pas ngambil duitnya, kakaknya bilang "wah banyak banget, nambah satu lagu lagi ya, boleh request deh" Kamipun memilih lagu dan dinyanyikan lagi oleh kakaknya, mau minta lagu lagi tapi kami sadar, tak punya uang lagi haha . Pernah lagi suatu kali, ah bukan, berkali kali bahkan, saya naik angkot, lalu ada pengamen, ia...

Ingin Gak Baik-Baik Saja Tapi Kenyataannya Baik-Baik Saja

Ini kedua kalinya saya nulis di blog, judul duluan yang jadi.. Saya juga penasaran itu judulnya kepanjangan gak ya, tetep memenuhi kaidah penulisan judul yang baik gak ya? Ah tapi serah lah, org yg baca blog ini cuman saya seorang juga haha, protes netizen diri sendiri ke diri sendiri 😂😂 Seperti luka berdarah pada kulit, akan otomatis mengeluarkan benang-benang fibrin dalam proses penyembuhan luka itu. Itu otomatis, kulit gak bisa memilih, ah saya gak mau sembuh, tetep aja biarkan luka ini menganga, gak bisa, seiring waktu berjalan luka itu akan menutup, kering dan sembuh. Hal ini juga ternyata berlaku pada luka di hati.. Hati juga punya benang-benang fibrin ternyata, perlahan-lahan luka itu akan mengering dan tak menimbulkan perih seperti dulu lagi. Kau tak bisa memungkiri kenyataan bahwa kau sudah hampir pulih. Kau masih bisa menjalani hidup normal kembali, tak ada kerugian yang terjadi dari patah hati di dalam keseharianmu.. Kenyataannya.... Kau hidup b...

Ego

Kau pikir semudah itu menaklukkan ego? Ternyata tidak anak muda.. Ego.. Dia bisa menari-nari kapan saja dalam pikiranmu Awalnya hanya kau pikirkan saja Tapi tak lama kemudian kau menindaklanjutinya dalam perbuatan Lalu tanpa sadar kau sudah egois tanpa kau rencanakan Ah, bahkan mungkin kau merencanakannya

Adakah Saya Benar Mengasihi?

Hanya sebuah pemikiran iseng Tadi pagi saya bangun telat karena semalam tidur telat juga, akhirnya rencana buat masak tadi pagi gak jadi dan sarapan saya beli nasi kuning. Setelah beli nasi kuning, di perjalanan ke kantor saya berpapasan dengan beberapa orang pria yang membawa besi panjang bersama-sama, mereka mungkin tukang bangunan yang bekerja di sekitar situ, mereka berbaris ke belakang membawa besi itu di punggung mereka. Orang paling depan secara tidak sengaja bertatap langsung dengan saya yang sedang memperhatikan mereka, lalu orang paling depan tersebut tersenyum, mungkin pada saya. Lalu tiba-tiba saya berpikir, mereka ini kenal Tuhan tidak ya? Bagaimana orang-orang seperti mereka bisa dijangkau oleh pelajaran tentang Firman Tuhan? Sementara pikiran dan tenaga mereka mungkin sudah habis digunakan untuk berpikir bagaimana menyendokkan sesuap nasi pada mulut mereka dan keluarganya? Saya saja yang bekerja di lingkungan yang nyaman dan punya banyak waktu belajar tentang Firman T...

Karena Begitu Besar Kasih Allah

Hari ini saya ingin membagikan sesuatu yang sangat berharga yang saya dapatkan dari Firman Tuhan. Saat saya membaca Yohanes 3 : 1 - 21, tentang percakapan Tuhan Yesus dengan seorang Farisi bernama Nikodemus. Akhir-akhir ini saya memang terus terusik dengan satu kata ini "percaya", ya saya selalu berkata saya ingin percaya kepada Tuhan dalam setiap doa-doa saya, tapi kemudian saat saya berhadapan langsung dengan kehidupan di luar sana, maka saya lebih sering mengandalkan kekuatan sendiri, saya masih kurang percaya, saya terkadang ragu apakah Tuhan benar-benar bisa menyelesaikan ini dan itu bagi saya. Sebagai orang Kristen, mau yang rajin baca Alkitab maupun yang baca Alkitab sekali seminggu pasti akrab sama ayat ini : "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal" -Yohanes 3:16-" Dulu, saya tahu ayat...

Nasi Hangat

Tumben-tumben ini saya menulis, judul duluan yang saya tulis. Biasanya isi dulu baru setelah itu dapat inspirasi apa judulnya. Saya, Si gadis penggemar nasi putih, saya tak terlalu doyan nasi merah, tapi mama saya di rumah suka sekali mencampur nasi putih dan merah yang berdampak signifikan pada : kalau saya balik rumah, nasi yang saya sendok ke piring tak akan sebanyak jika itu adalah nasi putih Saya rasanya takkan bisa hidup tanpamu, eh bukan, tanpa nasi. Rasanya belum dikatakan makan kalau belum makan nasi. Nasi putih hangat campur sambel tumis aja rasanya udah hmmmm tak bisa diungkapkan dengan kata-kata Nasi putih hangat dimakan pake tempe mendoan hmmmm rasanya nikmat banget Nasi putih hangat yang masih putih bersih belum kuning di ricecooker emang bener-bener makanan favorit saya Nasi putih hangat dengan kecap saja pun rasanya nikmat saat kantong sedang kosong.. Nasi putih hangat.. I Love You Sekian tulisan receh gak ada faedahnya ini Jika Anda sampai terdampar membaca i...

Jarak yang diciptakan oleh Hujan

Saya agaknya sedikit mendapat jawaban mengapa saya suka hujan, Karena hujan menciptakan jarak. Jarak antara saya dan dunia luar. Saat hujan, pemakluman bisa terjadi saat kita berhalangan datang.. Saat itulah kita bisa masuk ke dalam ketentraman jiwa saat tak ada sesuatu yang bisa memaksa kita meninggalkan tempat sepi penentram jiwa kita Kala hujan turun dengan suaranya yang deras.. Ah.. Mungkin saya memang introvert sejati

Hujan

Saya selalu suka hujan, tentunya saat saya sedang bersantai di kamar, bukan saat di kantor.. Hujan.. Bagi saya membuat waktu jadi terasa lebih lama.. Mengalihkan perhatian dari hiruk pikuk kebisingan kesibukan orang-orang dunia..

Di Rumahku (Kedua)

Awalnya ruangan itu adalah sebuah tempat pertemuan, pertemuan para orang-orang yang mengurusi harta dunia, di sana gelap, aku bertanya mengapa tidak ada dari mereka yang menyalakan lampu? Mereka terus saja berbicara dalam kegelapan. Lalu tiba-tiba mengapa ruangan itu berganti jadi rumahku, ya rumahku, dan tiba-tiba matahari bersinar dan gelap tadi berubah menjadi ruangan yang dipenuhi sinar terang.. Beliau berkata 'itulah dia juga bersama dia' Dan temannya berkata 'itu bukan masalah, biarkan saja' Aku masuk ke kamar dan meyakinkan diri bahwa itu memang benarlah rumahku.. Lalu beliau bertemu dengan orang yang paling kuhormati dalam hidupku, entahkah mereka sempat mengobrol atau hanya saling sapa saja..

Lega

Malam ini sebenernya saya mesti tidur cepet karena besok ada kegiatan kantor yang penting yang bakal menguras energi dan itu artinya saya mesti tidur cepat biar besok bisa bangun dalam keadaan segar bugar buat beraktivitas. Saat ini saya udah matiin lampu dan di atas tempat tidur, tinggal merem aja apalagi didukung suara hujan di luar yg enak banget buat narik selimut lalu tidur, tapi mata kok masih tajem banget ya, ini kayaknya efek tidur tadi siang jadinya gak ngantuk sama sekali. Di sela-sela nunggu ngantuk saya pengen nulis ajalah, tetiba kepikiran nulis sesuatu hal konyol dari diri saya sendiri. Jadi seminggu yang lalu saya lagi mempersiapkan verifikasi laporan keuangan bendahara natal pemuda. Pas ngerekap semuanya, everything menurut saya terhitung dengan baik, semua pas, neracanya balance antara pengeluaran dan pemasukan, ceilaaahh... , meskipun ada selisih dikit2 tapi saya masih santai aja karena menurut saya semuanya masih under control dan mungkin ada yg kelupaan saya catat...

Di Bawah Langit Mendung Jam 2 Siang

Mendung menyambut saat aku membuka pintu, seakan berkata aku ingin menemanimu di jalan kali ini, setelah kemarin-kemarin si terik yang bersamamu.. Di jalan, di lampu merah yang berbeda aku melihat orang yang sama. Berdiri mengusung barang dagangannya. Kali ini bukan terik matahari jam dua siang yang menemaninya, tapi cuaca mendung yang menemani awan yang sedang menopang berat beban yang mungkin akan segera ia tumpahkan ke bumi Ah, bapak.. Mungkin kau lebih suka terik membakar kulitmu dibanding tetesan air yang turun, Meskipun sejuk tapi membuatmu harus berteduh tak bisa menjajakan barang daganganmu.. Semoga rejekimu selalu dicukupkan oleh-Nya Pak

Kucing

Semalem saya ke kantor, flashdisk kelupaan dan ada yg mesti saya kerja pake FD itu.. Capek sih, males sih tapi ya mesti diambil.. Ke kantorlah saya, nyampe kantor, sekitar jam 8 malam, pas parkir motor ada kucing datang lari2 menghampiri saya, trus dia ikut ke dalam lobby kantor pas saya masuk, bahkan dia ikut sampai ke depan ruangan. Haha.. Nih kucing, apa saya bau ikan ya makanya dia ngikutin? 😌😌 Seneng sih. Ada yg nemenin masuk ke dalam kantor yang ga ada orang, malam-malam, kan horror. Tuhan tau kalo saya penakut, makanya Dia kirim kucing itu buat nemenin saya masuk ke ruangan 😊😊