Dalam beberapa hari ini, di dalam pikiranku selalu menari-nari ingatan tentang mimpi yang muncul seperti sebuah potongan film.
Di sebuah rumah, di tengah kota, dengan pemandangan sebuah kali yang besar di depannya, aku ada di dalamnya, kemudian masuklah seseorang yang seharusnya menjadi orang yang paling kau hormati dan sayangi, hanya diam saja. Ibuku lalu dengan gembira membuatkannya teh dan menyajikan, tapi seseorang itu kemudian pergi, aku lihat ia sempat melihat ke arahku saat pergi, dan mengapa saat itu aku tak marah, mengapa aku malah penasaran ke arah mana ia pergi?
Dalam mimpiku tak ada rasa marah sedikitpun yang tergambar, tapi saat aku bangun, aku marah melihat ibuku yang menyajikan teh dengan senyum yang tulus tetapi diabaikan.. Aku marah.. Tapi apa yang bisa kulakukan?
Ah itu hanyalah sebuah mimpi, penghias tidur..
Komentar
Posting Komentar