Langsung ke konten utama

Ketegasan dalam Bentuk Lain

Dari satu pertanyaan ini, jawaban semua orang di dunia yang saya tanyai adalah sama. Ah saya bener-bener pengen banget jadi orang yang bisa mendengar suara Tuhan dengan jelas, sayangnya dosa-dosa saya mungkin masih menjadi dinding tebal sehingga saya terkadang hanya mendengar samar-samar suaranya tentang jawaban dari pertanyaan ini.

Saya.. Pasti terlihat bodoh saat orang tahu bagaimana saya memandang semua ini sekarang, ya, saya menyangkal semua yang mereka katakan. Bukan karena saya tidak tahu dan telah dibutakan oleh dewi yang dipuja-puja oleh semua manusia bumi, saya tahu, saya bisa melihat dan memikirkan dengan jelas bahwa apa yang mereka katakan, dan itu memang yang paling masuk di akal.

Tapi.. Saya ingin memandang ini dari sebuah kepercayaan dan kasih.. Sekalipun yang mereka katakan itu benar, maka saya percaya sang anak akan kembali ke rumahnya, setelah ia lelah berjalan, dan sang ayah tetap menyambutnya dengan sukacita. Lalu saya yang melihat dari kejauhan pun akan ikut bersukacita, hei anak.. Saya juga turut mendoakanmu dalam hening malam, indah pagi dan terik siangku, meskipun tak sesungguh-sungguh ayahmu yang begitu sayang padamu.

Saya.. Adalah orang yang akan tersenyum lebar saat melihat kau berjalan dari kejauhan, mungkin dengan air mata kesedihan dan penyesalan karena kau telah bersenang-senang di atas kerisauan ayahmu, tapi tahukah kau? Beliau yang risau tetap menunggumu dengan segelas teh hangat, dan aku.. Cukup mengintip dari balik tembok. 😊

Karena kasih sesungguhnya adalah ketegasan dalam bentuk lain, bukan tentang mau saja dibodoh-bodohi.. Bukan. Tapi karena keinginan untuk melihat mereka yang lemah, bangkit kembali setelah diperdaya oleh perasaan kemenangannya yang semu..

Habiskan segera uangmu dan kembalilah pada ayahmu..
Segelas teh hangat yang disajikan ibuku itu mungkin sudah dingin, tapi tak apa, kita masih bisa membuat lagi yang hangat, agar ayahmu tak keluar dari pintu rumah dengan mukanya yang datar, saya sungguh ingin melihatnya tersenyum 💕

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adek Kecil

Adek kecil, tukang parkir di depan ATM.. Dia mengangkat kardus yg dipakainya buat nutupin jok motor dan nerima duit seribu perak dari saya sambil bilang "terimakasih" dengan ekspresi kayak anak-anak baru dapat angpao lebaran, tak ada sedikitpun ekspresi lelah di tengah terik matahari jam dua belas siang tadi. Sesaat sebelum pergi saya memandanginya telah berteduh, adeknya ganteng ☺ tak kelihatan seperti orang susah, tampak seperti anak orang kaya yang terawat, dari postur tubuhnya mungkin dia kelas 4 atau 5 SD. Duh dek.. Dulu saya seusiamu kerjaan saya nongkrong depan tv dari jam 8 sampe jam 12 siang ngabisin kartun hari minggu, kamu masih kecil sudah harus bekerja..

Anak SMP (?)

Tadi pas pulang Gereja saya ketemu Ibu Lina, kasubag kepegawaian di kantor, trus kita salaman, dia sama anaknya, Willi.. Sambil beecanda dia bilang ke anaknya kalo manggil saya tante jangan kakak (whatt?? Saya aja perasaan sekolah minggu dulu masih ketemu Willi 🙄🙄) Trus anaknya bilang kalo saya kayak anak SMP.. Hahahah.. Oke baiklah, berarti saya gak mesti buru-buru ngebet mo nikah, karna masih ada yg mengira saya anak smp 😊😊😊 Lets enjoy this singleblesss.. 😁😁 I only will love God And trust him to arrange my future 💕💕 Menunggu Tuhan untuk datang membawa lelaki yang : Love me like Christ does, Love me like he love himself, Love me like  Christ take care of His Church And before he love me, he must : Know Who Christ is, Love Christ first, And have an intimate relationship with Christ Daaan sebelum lelaki like that datang saya juga mesti nyiapin diri doong dengan belaj...

Mengisi Liburan di Taman Buah Mekar Sari

Waktu libur UTS kemarin, saya dan tiga teman saya ngisi liburannya dengan jalan-jalan ke taman buah Mekar Sari di Bogor. Awalnya gak ada niat buat ke Mekar Sari, rencana awal sejak berminggu-minggu yang lalunya tuh mau ke Kawah Putih di Ciwidey, Bandung, tapi berhubung lagi musim hujan, kayaknya kurang pas kalau ke kawah, secara kalo hujan pengunjung gak boleh dekat-dekat ke kawah, ntar kena racun belerang.. hiii jadi ceritanya, H-1 jalan2 nih sorenya saya bilang ke teman saya kalo ke Kawah Putihnya kita batalkan aja karena lagi musim hujan tadi, teman saya, si Julmi pun setuju dan kita pun mulai mikir, alternatif liburan yang lain ke mana yaa?? mumpung lagi libur dan emang lagi penat2nya habis UTS, ujian komprehensif, dan pengumpulan proposal skripsi.. uggghh. Saya pun ngusulin beberapa alternatif, kayak Jungle Land, Transtudio Bandung, atau Ancol ajah? hehe.. tapi berhubung si Julmi pengennya pergi  ke yang  alam-alam gitu, alternatif2 di atas langsung tereliminasi.....