Kamu tau gak sih, tempo hari seorang teman ngasi rekomendasi tempat enak buat menenangkan diri sama aku, "enak itu duduk sore-sore di tepi pantai, bawa minuman, dan denger musik pake earphone, di sana, soalnya tempatnya sunyi" dia pun ngejelasin tempatnya.. Seketika hatiku tertawa saat tahu tempatnya, ya aku setuju tempat itu indah dan aku setuju di sana adalah tempat paling pas untuk memandang ke lautan luas sambil menenangkan diri, tapi aku takut ke sana, tempat itu menyisakan kenangan yang begitu pilu.. Hari itu, semua beeakhir indah di sana, meskipun berakhir indah, tetap saja tak ada perpisahan yang tak menyisakan tangis.
Malam tadi, entah apa yang menggerakkanku ke sana, memacu motorku sendirian membelah jalan yang sunyi, sangat sunyi bahkan, menuju tempat itu, di tengah jalan aku disiuli oleh anak muda yang duduk di pinggir jalan, membuatku bergidik ngeri, takut takut ada yang berniat buruk di jalan sunyi ini, sampai di sana, melihat tempat itu sekilas aku langsung putar balik, sambil menertawakan diriku yang seperti kurang kerjaan saja datang ke sini, ya, aku senaif itu..
Adek kecil, tukang parkir di depan ATM.. Dia mengangkat kardus yg dipakainya buat nutupin jok motor dan nerima duit seribu perak dari saya sambil bilang "terimakasih" dengan ekspresi kayak anak-anak baru dapat angpao lebaran, tak ada sedikitpun ekspresi lelah di tengah terik matahari jam dua belas siang tadi. Sesaat sebelum pergi saya memandanginya telah berteduh, adeknya ganteng ☺ tak kelihatan seperti orang susah, tampak seperti anak orang kaya yang terawat, dari postur tubuhnya mungkin dia kelas 4 atau 5 SD. Duh dek.. Dulu saya seusiamu kerjaan saya nongkrong depan tv dari jam 8 sampe jam 12 siang ngabisin kartun hari minggu, kamu masih kecil sudah harus bekerja..
Komentar
Posting Komentar