Matahari terbit lagi hari ini, dan akan segera membenamkan dirinya, tapi kenaifan ku belum juga sirna ternyata. Kau tahu aku kembali lagi ke tempat itu sore ini, hei ini adalah pertama kalinya aku ke sana saat matahari masih bersinar, tempat itu ternyata juga indah di sore hari. Aku melihat ada hamparan pasir yang mungkin bisa ditempati untuk memanjakan kaki ini dengan pasir pantai, tapi aku terlalu malu untuk memarkirkan motorku sedangkan di sana ada beberapa orang yang juga sedang menikmati pemandangan yang indah..
Tempat itu..
Indah di malam hari, hari itu aku terkagum-kagum di dalam kepiluanku saat tahu ada tempat seperti itu di sini..
Ah andainya tempat itu tak menyisakan kenangan yang dalam, sudah tiap sore aku ke sana melepaskan penatku..
Aku takut, takut saat kujejakkan kakiku di tempat kita duduk dulu, aku tak dapat menahan sesuatu keluar dari mataku..
Tapi entah mengapa tempat itu begitu menarik perhatianku, terlalu sering muncul dalam pikiranku
Adek kecil, tukang parkir di depan ATM.. Dia mengangkat kardus yg dipakainya buat nutupin jok motor dan nerima duit seribu perak dari saya sambil bilang "terimakasih" dengan ekspresi kayak anak-anak baru dapat angpao lebaran, tak ada sedikitpun ekspresi lelah di tengah terik matahari jam dua belas siang tadi. Sesaat sebelum pergi saya memandanginya telah berteduh, adeknya ganteng ☺ tak kelihatan seperti orang susah, tampak seperti anak orang kaya yang terawat, dari postur tubuhnya mungkin dia kelas 4 atau 5 SD. Duh dek.. Dulu saya seusiamu kerjaan saya nongkrong depan tv dari jam 8 sampe jam 12 siang ngabisin kartun hari minggu, kamu masih kecil sudah harus bekerja..
Komentar
Posting Komentar