Terakhir kali nulis di blog ini 12 Des 2019, sudah lama banget ternyata. Di tanggal itu tidak pernah terpikir, empat belas hari kemudian saya akan bertemu laki-laki yang Tuhan takdirkan akan menjadi suamiku.
Dia selalu nyebut dirinya gak romantis, dan memang benar dia gak romantis seperti di film, gak pernah ngasi bunga, pernah ding saat kami nikah, ya karena memang prosesinya begitu haha, dia juga gak melamar kayak di film, ngasi cincin sambil berlutut. Tapi, dia turun dari kapal setelah sekian bulan berlayar dan langsung menemui saya sebelum pulang ke rumahnya, setelah bertemu, dia dengan percaya diri menemui orang tua saya, perjalanan enam jam Mamuju-Polewali dengan naik motor rasanya lebih romantis. Dia yang katanya gak romantis, setiap kali kami makan bareng dia selalu yang lebih dulu nuang air ke dalam dua gelas dan memberikannya pada saya, air mata mulai netes kalo ingat ini.
Saya baru menyadari diri saya yang sebenarnya setelah menikah, saya ternyata hanya anak manja yang memang benar-benar manja, egois dan ah.. buruklah. Dia gak pernah balas marah saat saya marah. Dia, yang tak berubah sejak pertama kenal, pacaran dan setelah kami menikah, saya merasa tidak pernah berkurang kadar cintanya, malah dari hari ke hari orang ini semakin membuat saya kagum, sampai bertanya-tanya pada Tuhan, sungguh Tuhan sungguh baik menakdirkan saya bersama orang luar biasa sepertinya.
Semoga langgeng sa.pe kakek nenek my bestie. 😊 nulis ini pas kangen jalan-jalan bareng
BalasHapus