Langsung ke konten utama

Tunnel, Pembangkit Semangat Kembali Nonton Drakor

Jadi ceritanya saya barusan aja nyelesaiin nonton sebuah drama Korea, dan saya sangat bangga. Mengapa? Karena menurut saya itu adalah prestasi. Selama ini orang-orang tahu kalau saya adalah salah satu penggemar drakor, tapi mereka gak tau aja kalau selama ini saya tak pernah menonton habis drakor-drakor tersebut.. Seumur-umur nonton drakor, yang saya nonton dari episode 1 sampai ending itu bisa dihitung jari, gak sampe sebanyak jumlah jari tangan orang normal, haha.. sungguh suatu kenyataan yang sangat buruk. Saya terkadang menonton drama korea hanya awalnya saja, lalu berhenti, atau bertahan hingga eps pertengahan dan langsung liat ending, atau nonton semua episode tapi diskip-skip, ya begitulah.. saya sepertinya tipe orang yang tak sabaran, hmm atau tipe yang cepat bosan? entahlah.. Mereka yang jeli akan tahu ketika berinteraksi dengan saya saat lagi membahas jalan cerita suatu drama, saya terkadang hanya tau cerita awal, atau cerita akhir, atau tau dari awal sampe akhir tapi gak mendetail, di suatu adegan tertentu yang dibahas oleh lawan bicara saya, maka saya hanya akan bilang "hmmm, begitu ya? saya sudah agak lupa sama adegan itu", padahal emang gak pernah tahu.. haha..
Drama Korea yang sangat saya sukai sekalipun biasanya akan saya skip di dua atau satu episode sebelum episode terakhir, karena menurut saya cerita di episode tersebut tidak menarik, sudah digambarkan di episode terakhir, yang tentunya sudah saya nonton di awal-awal? Did you catch the point? Ya, saya adalah tipe orang yang menonton episode terakhir di awal cerita, saya akan tertarik dengan sebuah drama ketika tau endingnya menyenangkan hati saya haha.. kalau endingnya gak sesuai sama yang saya inginkan maka saya berhenti di situ. Enggak seru menurut sebagian besar orang, menonton drama yang kita tahu endingnya, tapi itulah saya. Sepertinya saya bisa menebak diri saya dari tipe menonton drakor ini, ya saya adalah orang yang takut menghadapi kenyataan pahit, saya tidak suka drama dengan ending sedih. Drama-drama dengan ending sedih akan langsung terdegradasi dari daftar drama yang ingin saya nonton, terkadang drama ini beruntung saya tonton jika faktor lain yang membuat saya tertarik, pemerannya atau cerita pembuka di episode-episode awal yang menyenangkan.
Kembali ke pembahasan awal, saya baru saja menyelesaikan Drama 'Tunnel', tanpa skip sedikitpun. 16 episode dalam tiga hari, bukan sebuah rekor berarti tentunya, maniak korean drama pasti akan segera mencemooh : "16 episode itu gue embat cuma dalam waktu semalam"
Seperti kebiasaan sebelum-sebelumnya saya sudah membuka ending drama ini di awal-awal episode.


Drama ini ternyata sudah tayang sejak Mei 2017, dan saya baru menontonnya sekarang, haha.. sungguh sangat enggak update . Tapi gak papalah, menonton drama yang sudah dilupakan orang itu menyenangkan menurut saya, dan inilah salah satu keanehan saya lagi, saya gak suka sama drama yang lagi banyak digandrungi, sebutlah BBF, The Heirs, Descendant of The Sun, dan masih banyak lagi drama-drama rating tinggi, entah kenapa saya gak suka.
Kembali ke Tunnel, jalan cerita drama ini menurut saya sudah lazim di kebanyakan drama korea, tentang polisi yang mengusut kasus pembunuhan berantai, tentang penjelajah waktu, tentang psikopat, itu sudah biasa diangkat di drama korea, bahkan Tunnel ini menurut saya seperti mengadopsi jalan cerita drama pendahulunya "Signal", cuman bedanya Signal digambarkan bisa berkomunikasi dengan orang di masa lalu sedangkan Tunnel enggak.
Cerita sedikit soal sinopsis drama ini, drama ini berkisah tentang seorang detektif di tahun 1986 yang menangani kasus pembunuhan beberapa perempuan di wilayahnya, kasus pembunuhan ini memiliki kesamaan : perempuan dan memakai rok, dibunuh dengan cara dicekik menggunakan stocking, belakangan ditemukan bahwa di setiap mayat sang pembunuh memberi tahi lalat di dekat mata kaki, korban pertama satu titik, korban kedua dua titik, dans seterusnya. Kasus ini tak kunjung menemui titik terang tentang siapa pelakunya, tapi si polisi ini tidak menyerah. Pada saat sedang menyelidiki, ia kembali ke TKP mayat terakhir ditemukan, di dalam sebuah terowongan, di situ ia melihat sesosok pria yang sedang merokok, dan meyakini sebagai pembunuhnya, saat hendak menangkap pria tersebut, ia diserang dan dipukul dengan batu, dia tak sadarkan diri, saat sadar dan berjalan keluar terowongan ia menemukan dirinya sudah berada di tahun 2016, tiga puluh tahun dari tahun tempatnya hidup. Petualangan pun berlanjut dengan penyelidikan kasus pembunuhan baru di 2016 yang serupa dengan kejadian tiga puluh tahun lalu, bersama rekan setimnya, mereka mengungkap kasus ini, tentunya dengan selingan beberapa kasus lain juga.
Jalan cerita yang cukup lazim, tapi tetap menarik menurut saya, entah karena pemerannya ganteng (menurut saya) atau gimana hahaha.. Saya bukanlah pakar drakor yang menilai bagus tidaknya drama dari banyak sisi ilmiah (apasih..), saya hanya bilang drama itu bagus tanpa alasan, saya bisa menontonnya sampai habis itu berarti drama itu bagus, terlepas ratingnya jelek atau kata orang jelek.
Tapi di balik kebagusannya menurut saya, tetap ada kekurangan di dalamnya, saya sudah lupa apa saja itu, tadi pas nonton saya ingat semua, tapi sekarang sudah menjelang jam dua belas malam jadi saya lupa,saya menyebutkan yg saya ingat saja :
1. Menurut saya ceritanya gantung, ketika Park Kwang Ho sudah kembali ke masa lalu, itu artinya masa lalu berubah dan otomatis memengaruhi masa depan. Jadi pertanyaannya : apakah Professor Shin tetap anak yatim piatu di masa depan? Sampai ending ini tidak terjawab.
2.  Letnan Kim bisa menginterogasi tersangka padahal salah satu korban adalah ibu kandungnya, bukannya seorang polisi tidak boleh terlibat di dalam penyelidikan kasus yang memiliki kaitan emosional dengan dia ya?

Sudah itu saja, yang perlu saya pertanyakan tentang "Tunnel"

Selamat Tunnel, Anda masuk di list drama favorit saya setelah :
1. Princess Hours
2. God's Gift
3. Modern Farmer
4. Jang Bo Ri

Drama favorit yang aneh? gak ada yang terkenal? ya memang begitulah selera saya, silahkan diketawain, eh cuma Princess Hours yang terkenal..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Adek Kecil

Adek kecil, tukang parkir di depan ATM.. Dia mengangkat kardus yg dipakainya buat nutupin jok motor dan nerima duit seribu perak dari saya sambil bilang "terimakasih" dengan ekspresi kayak anak-anak baru dapat angpao lebaran, tak ada sedikitpun ekspresi lelah di tengah terik matahari jam dua belas siang tadi. Sesaat sebelum pergi saya memandanginya telah berteduh, adeknya ganteng ☺ tak kelihatan seperti orang susah, tampak seperti anak orang kaya yang terawat, dari postur tubuhnya mungkin dia kelas 4 atau 5 SD. Duh dek.. Dulu saya seusiamu kerjaan saya nongkrong depan tv dari jam 8 sampe jam 12 siang ngabisin kartun hari minggu, kamu masih kecil sudah harus bekerja..

Anak SMP (?)

Tadi pas pulang Gereja saya ketemu Ibu Lina, kasubag kepegawaian di kantor, trus kita salaman, dia sama anaknya, Willi.. Sambil beecanda dia bilang ke anaknya kalo manggil saya tante jangan kakak (whatt?? Saya aja perasaan sekolah minggu dulu masih ketemu Willi 🙄🙄) Trus anaknya bilang kalo saya kayak anak SMP.. Hahahah.. Oke baiklah, berarti saya gak mesti buru-buru ngebet mo nikah, karna masih ada yg mengira saya anak smp 😊😊😊 Lets enjoy this singleblesss.. 😁😁 I only will love God And trust him to arrange my future 💕💕 Menunggu Tuhan untuk datang membawa lelaki yang : Love me like Christ does, Love me like he love himself, Love me like  Christ take care of His Church And before he love me, he must : Know Who Christ is, Love Christ first, And have an intimate relationship with Christ Daaan sebelum lelaki like that datang saya juga mesti nyiapin diri doong dengan belaj...

Mengisi Liburan di Taman Buah Mekar Sari

Waktu libur UTS kemarin, saya dan tiga teman saya ngisi liburannya dengan jalan-jalan ke taman buah Mekar Sari di Bogor. Awalnya gak ada niat buat ke Mekar Sari, rencana awal sejak berminggu-minggu yang lalunya tuh mau ke Kawah Putih di Ciwidey, Bandung, tapi berhubung lagi musim hujan, kayaknya kurang pas kalau ke kawah, secara kalo hujan pengunjung gak boleh dekat-dekat ke kawah, ntar kena racun belerang.. hiii jadi ceritanya, H-1 jalan2 nih sorenya saya bilang ke teman saya kalo ke Kawah Putihnya kita batalkan aja karena lagi musim hujan tadi, teman saya, si Julmi pun setuju dan kita pun mulai mikir, alternatif liburan yang lain ke mana yaa?? mumpung lagi libur dan emang lagi penat2nya habis UTS, ujian komprehensif, dan pengumpulan proposal skripsi.. uggghh. Saya pun ngusulin beberapa alternatif, kayak Jungle Land, Transtudio Bandung, atau Ancol ajah? hehe.. tapi berhubung si Julmi pengennya pergi  ke yang  alam-alam gitu, alternatif2 di atas langsung tereliminasi.....