Berawal dari sebuah pesan di BBM dari mantan teman kosan, si Ghe yang isinya : "Meel hari ini ada niat mau main gaak?Ajak2 aku dongs ihihiiii" , yang terakhir bukan tawa kuntilanak yaa :D
saya sebenernya gak punya niat mau jalan hari itu, tapi mumpung hari itu lagi hari Minggu dan udah Gereja juga daaan ada temen yang mau jalan, akhirnya singkat cerita saya meng-iya-kan buat jalan hari itu sama Ghe.. ke mana? Si Ghe ngusulin main ke Mangrove yang di Jakarta Utara, katanya rawa-rawa gitu tapi bagus, sudah ada beberapa teman kami yang ke sana dan foto-fotonya emang pada bagus-bagus. Saya sendiri belum pernah ke sana, cuma pernah baca sekilas di berita. Saya pun setuju, daripada jalan ke mall, lagi bokek gak ada duit banyak barang bagus, ga bisa beli yang ada pulang sakit kepala, mending ke yang alam-alam aja deh, lagian jarang-jarang ada tempat di Jakarta yang hijau-hijau alam gitu.. kami pun sepakat buat berangkat sekitar jam 10 pagi, setelah berhasil ngajak satu lagi teman kami, Si Ema. Kami bertiga berkumpul di Shelter Busway Bidara Cina sekitar jam 10an, dengan modal nekat aja plus om google dan gps , belum tau jalan ke sana.
Ghe dapat petunjuk jalan dari teman kampus kami kalau cara ke sana tuh naik BKTB (bus kota terintegrasi busway) dari Monas, tapi saya baca di situsnya ekowisata katanya naik Transjakarta ke Pluit, alhasil kami memutuskan buat ikut yang di situsnya ekowisata. Dari Shelter Bidara Cina, kami naik TJ arah Kampung Rambutan dan transit di shelter BNN, di BNN setelah menunggu TJ cukup lama, kami pun naik yang ke arah Pluit, dan turun di shelter terakhir, perjalanannya lumayan juga, makan waktu sekitar sejam lebih.
Daann.. sodara-sodara tau gaaak?? di sinilah awalnya kami nyasar. Setelah tiba di Shelter Pluit, menurut petunjuk di web ekowisata, kami mesti naik angkot lagi ke sana.. setelah menunggu angkot, ternyata angkot tidak ada yang jurusan ke sana.. welehh, mau naik bajaj, mintanya mahal bingiit, lupa waktu itu bang bajajnya minta berapa, yang saya ingat pokoknya mahal aja, makanya kami masih ragu buat naik.. waktu lagi bingung-bingung gimana nih caranya mo ke sana, ternyata ada rombongan ibu dan anak-anaknya yang juga mau ke sana, nah singkat cerita kami carter angkot deh buat ke sana bareng-bareng, waktu itu kami bayarnya sekitar 15 ribu per orang angkotnya, emang agak jauh sih, menurut gps jaraknya sekitar 14km dari tempat kami saat itu.
Daan.. sampailah kami di gerbang yang bertuliskan Ekowisata Mangrove Tol Sedyatmo, Si Ghe sempat bilang, "kok gerbangnya beda ya sama yang di foto?" tapi kami tidak terlalu menghiraukan dan tetep masuk, tiket masuknya cuma seribu, dan kami mulai heran, masa cuma seribu? perasaan, menurut beberapa sumber yg pernah sy baca, masuk ke Mangrove bayarnya gak semurah itu.. saya berpikir mungkin ini baru gerbang depannya aja, di dalam kalo mau masuk lagi mungkin bayar lagi, dan kamipun mulai berjalan menyusuri jembatan kayu berwarna hijau dengan pohon Mangrove di kanan kiri..
kawasan ekowisata Mangrove ini cukup ramai dikunjungi orang, banyak yang pada mancing, banyak juga anak muda yang kebanyakan pasangan (uhukkk) :D :D
dan ternyata, ekowisata ini berada pas di pinggir jalan tol Sediyatmo, makanya saat menyusuri jalan setapak di foto di atas kita akan diiringi oleh suaraindah berisik mobil yang melintasi jalan tol.
setelah kami mulai capek jalan dan gak nemu-nemu pintu masuk lagi ke Mangrove yang bayar lebih mahal, kami pun mulai lelah dan mampir untuk duduk dan makan roti yang dibawa si Ghe. Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan manyusuri jalan setapak, dan bertemu rombongan yang nanyain : "mbak, tau gak Mangrove yang bayar 25 di mana?", dan kami juga gak tauu, wkwkwkwk... dari sini kami mulai berpikir, jangan-jangan kami memang masuk ke tempat yang salah, secara udah jalan jauh ke dalam, tapi pemandangannya itu-itu aja, gak ada tanda-tanda kalo di dalam ada pintu buat masuk lagi.. hufft.. akhirnya kami bertanya pada seorang bapak yang kelihatannnya petugas di situ, "Pak, Mangrove yang bayar dua lima di mana ya?" , dan bapak tersebut menjelaskan bahwa memang bukan di sini tempatnya, yang kami tempati ini adalah Ekowisata Mangrove, sedangkan yang bayar 25 itu namanya "Taman Wisata Alam Mangrove", katanya dari tempat kami saat itu mesti naik angkot lagi buat sampai ke sana.. hoalaah..
saat itu cuaca mulai mendung dan haripun mulai sore dan kami pun mulai galau mau lanjut ke taman wisata atau tidak.
akhirnya kamipun memutuskan buat foto-foto sebentar sebelum keluar dari ekowisata ini, mumpung pemandangannya hijau-hijau dan gak jelek-jelek amat kok..
setelah foto-foto, kami pun memutuskan buat keluar dan pulang saja, secara udah mau ujan, cuaca sepertinya gak kondusif lagi buat ke wisata alam. Di luar, kamipun bingung caranya pulang gimana.. huhuhu.. kamipun nanya ke petugas yang jaga di depan, dan dijelaskan bahwa kami mesti naik angkot nmr 11 dulu ke halte BKTB terdekat di RS PIK (Pantai Indah Kapuk).. singkat cerita, setelah nunggu angkot, kamipun naik dan minta diturunkan di RS PIK buat ngambil BKTB. Ternyata, ada juga rombongan cewek yang naik ke angkot tersebut dan mereka ternyata minta diturunkan di taman wisata alam.. saat supir angkot menurunkan mereka di taman wisata alam kamipun akhirnya mengerti bahwa seharusnya kami memang naik BKTB jika ingin ke taman wisata alam dan bukannya naik busway ke Pluit :(
tapi dibalik semua kenyasaran ini, kami memetik hikmahnya sebagai pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik.. eaaa :D :D
kami jadi tau kalau taman Mangrove itu ada dua, yaitu 'Ekowisata Mangrove Tol Sediyatmo', ini yang dikelola sama Pemda DKI dan satu lagi 'Taman Wisata Alam Angke Kapuk', ini dikelola sama swasta, makanya lebih terawat dan mahal mungkin. Menurut sumber di internet, sebenarnya ada satu lagi kawasan mangrove yaitu yang tidak boleh dimasuki oleh umum, tapi berhubung yang pernah saya liat dengan mata kepala sendiri cuma dua jadi saya nulis di sini cuma dua, hehe.
oh iya, menurut info yang beredar, katanya masuk ke taman wisata alam ini gak boleh bawa kamera profesional, karena akan dikenakan charge, kalo gak salah satu juta per kamera, weleh weleh... orang-orang sering foto prewed di sana, mungkin karena itu dikenakan charge kalo bawa kamera, oh ya di ekowisata mangrove yg dekat tol sediyatmo juga ada yang prewed waktu kami di sana, karena pemandangannya juga bagus kok, cuma beda di pengelolaannya aja, yang ekowisata ini agak kurang terawat dan kurang dipercantik, beda ama foto-foto yang saya lihat di dalam kawasan wisata alam yang dikelola swasta, yaiyalah secara yang satu bayar seribu, yang satu dua puluh lima :D
berikut foto-foto taman wisata alam yang bayar 25 :D
cara ke sana : dari halte Transjakarta Monas, ambil BKTB yang menuju PIK. Turun di depan sekolah buddha Tzu Chi dan jalan ke taman wisata sekitar 600m.
kawasan ekowisata Mangrove ini cukup ramai dikunjungi orang, banyak yang pada mancing, banyak juga anak muda yang kebanyakan pasangan (uhukkk) :D :D
dan ternyata, ekowisata ini berada pas di pinggir jalan tol Sediyatmo, makanya saat menyusuri jalan setapak di foto di atas kita akan diiringi oleh suara
setelah kami mulai capek jalan dan gak nemu-nemu pintu masuk lagi ke Mangrove yang bayar lebih mahal, kami pun mulai lelah dan mampir untuk duduk dan makan roti yang dibawa si Ghe. Setelah cukup istirahat, kami melanjutkan manyusuri jalan setapak, dan bertemu rombongan yang nanyain : "mbak, tau gak Mangrove yang bayar 25 di mana?", dan kami juga gak tauu, wkwkwkwk... dari sini kami mulai berpikir, jangan-jangan kami memang masuk ke tempat yang salah, secara udah jalan jauh ke dalam, tapi pemandangannya itu-itu aja, gak ada tanda-tanda kalo di dalam ada pintu buat masuk lagi.. hufft.. akhirnya kami bertanya pada seorang bapak yang kelihatannnya petugas di situ, "Pak, Mangrove yang bayar dua lima di mana ya?" , dan bapak tersebut menjelaskan bahwa memang bukan di sini tempatnya, yang kami tempati ini adalah Ekowisata Mangrove, sedangkan yang bayar 25 itu namanya "Taman Wisata Alam Mangrove", katanya dari tempat kami saat itu mesti naik angkot lagi buat sampai ke sana.. hoalaah..
saat itu cuaca mulai mendung dan haripun mulai sore dan kami pun mulai galau mau lanjut ke taman wisata atau tidak.
akhirnya kamipun memutuskan buat foto-foto sebentar sebelum keluar dari ekowisata ini, mumpung pemandangannya hijau-hijau dan gak jelek-jelek amat kok..
setelah foto-foto, kami pun memutuskan buat keluar dan pulang saja, secara udah mau ujan, cuaca sepertinya gak kondusif lagi buat ke wisata alam. Di luar, kamipun bingung caranya pulang gimana.. huhuhu.. kamipun nanya ke petugas yang jaga di depan, dan dijelaskan bahwa kami mesti naik angkot nmr 11 dulu ke halte BKTB terdekat di RS PIK (Pantai Indah Kapuk).. singkat cerita, setelah nunggu angkot, kamipun naik dan minta diturunkan di RS PIK buat ngambil BKTB. Ternyata, ada juga rombongan cewek yang naik ke angkot tersebut dan mereka ternyata minta diturunkan di taman wisata alam.. saat supir angkot menurunkan mereka di taman wisata alam kamipun akhirnya mengerti bahwa seharusnya kami memang naik BKTB jika ingin ke taman wisata alam dan bukannya naik busway ke Pluit :(
tapi dibalik semua kenyasaran ini, kami memetik hikmahnya sebagai pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik.. eaaa :D :D
kami jadi tau kalau taman Mangrove itu ada dua, yaitu 'Ekowisata Mangrove Tol Sediyatmo', ini yang dikelola sama Pemda DKI dan satu lagi 'Taman Wisata Alam Angke Kapuk', ini dikelola sama swasta, makanya lebih terawat dan mahal mungkin. Menurut sumber di internet, sebenarnya ada satu lagi kawasan mangrove yaitu yang tidak boleh dimasuki oleh umum, tapi berhubung yang pernah saya liat dengan mata kepala sendiri cuma dua jadi saya nulis di sini cuma dua, hehe.
oh iya, menurut info yang beredar, katanya masuk ke taman wisata alam ini gak boleh bawa kamera profesional, karena akan dikenakan charge, kalo gak salah satu juta per kamera, weleh weleh... orang-orang sering foto prewed di sana, mungkin karena itu dikenakan charge kalo bawa kamera, oh ya di ekowisata mangrove yg dekat tol sediyatmo juga ada yang prewed waktu kami di sana, karena pemandangannya juga bagus kok, cuma beda di pengelolaannya aja, yang ekowisata ini agak kurang terawat dan kurang dipercantik, beda ama foto-foto yang saya lihat di dalam kawasan wisata alam yang dikelola swasta, yaiyalah secara yang satu bayar seribu, yang satu dua puluh lima :D
berikut foto-foto taman wisata alam yang bayar 25 :D
![]() |
ini gerbang masuknya, saya baru pernah liat sampe sini aja..hihihi |
cara ke sana : dari halte Transjakarta Monas, ambil BKTB yang menuju PIK. Turun di depan sekolah buddha Tzu Chi dan jalan ke taman wisata sekitar 600m.
Komentar
Posting Komentar